Minggu, Mei 24, 2009

Waspadai anak aktif

Setiap manusia terlahir dengan membawa karakternya masing-masing. Demikian juga dengan putriku, Winda, dia adalah seorang gadis kecil yang tak bisa diam. Selalu saja ada yang bisa dia mainkan dan dijadikan permainannya. Dan jika suatu saat dia lebih banyak diam atau tiba-tiba dengan manis tidur siang tanpa disuruh, perasaanku bukannya merasa nyaman dengan sikap manisnya yang hadir secara tiba-tiba tersebut. Segera aku memeriksa suhu tubuhnya, karena ini memang cara paling mudah untuk mengetahui apakah ada yang tidak beres dengan tubuhnya. Dan benar, diamnya karena ada yang ga biasa. Dan sudah menjadi kebiasaan serta keputusanku jika anak-anak sakit, aku memberinya banyak batasan-batasan ini dan itu yang dimata mereka terutama bagi Winda itu adalah penjara yang mengerikan. Dia tak ingin dilarang main, tidak ingin dilarang banyak bergerak, tidak suka banyak berbaring ditempat tidur. Padahal semua itu dibutuhkan oleh tubuh yang sedang sakit dan dalam proses penyembuhan.
Rupanya dia mulai menyadari bahwa jika ia sakit, maka ia akan kehilangan sebagian kebebasan dan kesenanganya, dan ia berusaha semamaksimal mungkin menyembunyikan rasa sakitnya.
Bukankah ini hal yang sangat berbahaya. Aku sih nggak menyesal dengan aturan2 yang telah dibuat bagi mereka yang sedang sakit, tentu semua orang tua akan melakukan hal yang sama seperti itu.
Kebetulan hari sabtu minggu lalu aku berjanji pada anak-anakku untuk mengajak mereka berenang dan bersenang-senang lainnya. Tentu saja hal ini sangat disambut dengan antusias dan penuh khayalan oleh mereka tentang apa saja yang akan terjadi hari minggu besok. Tidak jarang aku juga menjadi korban ketidaksabaran mereka menanti hari H dan tak ada yang bisa kulakukan selain pasrah... hiks.
Tiba-tiba sisulung berbisik padaku, mengatakan bahwa dipergelangan tangan adiknya ada luka. Dengan sangat memohon ia minta padaku untuk tidak mengatakan bahwa dialah yang melaporkan berita ini padaku. Aku setuju dan mulai berpura-pura bermain tunjuk dan sebut nama badan pada sibungsu yang sengaja kucari saat bersama Winda. Aku tau ini bukan lagi permainan untuk Winda yang sudah duduk dikelas 4 SD, tapi hanya karena misi ingin mengetahui luka ditangannya saja. Pada gilirannya aku meminta Winda menunjukkan ibu jarinya, mungkin karena semangat main, dia lupa menutupi lukanya, dan pada saat ia menunjukkan ibu jarinya terlihat jelas luka ditangan kirinya. Dan ternyata bukan luka biasa. Kulitnya menghitam dan melepuh, seperti kulit yang terkena siraman air atau minyak panas.
Terkejut luar biasa dan hati serasa teriris pilu melihat lukanya. Banyak pertanyaan yang kulontarkan, apakah terasa sakit sekali - dijawabnya 'ngga', apakah tersiram air panas atau kena minyak (karena putriku yang satu ini suka sekali memasak) - dijawabnya juga 'ngga' . Aku bingung dan merasa jawabannya sangat tidak masuk akal. Kutelpon Ayahnya agar segera pulang, tak peduli dia sedang apa diluar sana. Dan kembali pertanyaan-pertanyaan yang sama terlontar dari mulut kami dan jawabannya tetap sama 'ngga'. Dia tidak bohong, karena jika sakit, pasti meringis saat disentuh. Luka yang aneh !!! Aku belum pernah menemui hal semacam ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar